Fakultas Medis Universitas Padjadjaran( Unpad) dilaporkan hendak menggelar uji klinis fase III vaksin Covid- 19 yang dibesarkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd. Uji klinis dijadwalkan hendak diawali pada Maret 2021.
Vaksin buatan Anhui bernama ZF2001. Vaksin itu dibesarkan bersama oleh Institut Mikrobiologi, bagian dari Perguruan Ilmu Pengetahuan Cina. Vaksin ini tercantum dalam jenis vaksin adjuvanted recombinant protein subunit( RBD- Dimer).
Anhui merupakan produsen vaksin Covid- 19 asal Cina semacam Sinovac. Produk yang telah dihasilkan Anhui ialah vaksin meningitis yang sudah dipakai jamaah haji serta umroh di Indonesia.
Beda vaksin Anhui, Sinovac, serta mRNA
Vaksin Anhui berbeda dengan vaksin buatan Sinovac, yang pula berasal dari Cina. Vaksin buatan Anhui merupakan tipe vaksin rekombinan ataupun sub unit protein.
Dengan tata cara itu, platform vaksin diambil dari spike glikoprotein( protein paku yang mengelilingi bodi virus corona) ataupun bagian kecil virus yang hendak merangsang imunitas badan dikala disuntikkan ke badan manusia teknohits.com .
Sebaliknya vaksin Sinovac dikenal terbuat dari virus yang dimatikan.
Vaksin rekombinan/ protein subunit ini pula berbeda dari vaksin mRNA. Vaksin subunit mengambil bagian protein virus. Sedangkan, vaksin mRNA mengambil bagian genetik virus( messenger RNA) yang jadi sumber kode buat protein virus, semacam melansir halaman World Health Organization.
Dalam halaman Komisi Kesehatan Cina, vaksin subunit protein memakai potongan- potongan komponen protein patogen buat merangsang respons imun.
Vaksin berbasis protein ini seragam dengan vaksin yang dibesarkan Novavax serta Eijkman di Indonesia.
Keunggulan serta kelemahan vaksin subunit
Vaksin subunit protein mempunyai keunggulan berbeda dibanding vaksin hidup yang dilemahkan serta inaktif. Vakisn jenis itu bisa menimbulkan respons imun humoral serta seluler. Tidak hanya itu, vaksin subunit tidak butuh memproses patogen hidup buat penciptaan vaksin.
Tetapi, kelemahan vaksin subunit dinilai hendak lebih mahal serta membutuhkan bahan pembantu spesial buat tingkatkan reaksi imun.
ji coba sesi III
Mengutip MedRxiv, ZF2001 ialah vaksin subunit protein yang sudah maju ke uji coba fase 3. ZF2001 menargetkan domain pengikat reseptor protein( RBD) SARS- CoV- 2 S.
RBD dikenal bertanggung jawab atas keterlibatan reseptor seluler human angiotensin converting enzyme 2( hACE2) serta ialah sasaran vaksin yang menarik buat menginduksi respons imun yang berfokus pada pemblokiran pengikatan reseptor.
ZF2001 dirumuskan oleh protein dimer RBD yang dibuat dalam sel ovarium hamster Tiongkok( CHO) yang dilengkapi dengan aluminium hidroksida.
Baca Juga : Dapatkan Bayaran untuk Bermain Game – Cara Mendapatkan Pekerjaan Sebagai Penguji Game
Vaksin ZF2001 mengkodekan Antigen RBD SARS- CoV- 2( residu 319- 537) dalam wujud dimer serta dibuat selaku perumusan cair yang memiliki 25μg ataupun 50μg per 0, 5 mL dalam botol, dan aluminium hidroksida selaku bahan pembantu. Vaksin itu dapat ditaruh pada temperatur 2 derajat Celsius sampai 8 derajat Celsius saat sebelum digunakan.
Tidak hanya di Cina, ZF2001 pula menempuh uji klinis fase 3 di Malaysia, Uzbekistan, Ekuador, Pakistan, serta Indonesia.