KUALA LUMPUR: Vaksin China Sinovac COVID-19 dapat digunakan pada remaja berusia antara 12 dan 17 tahun, kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah.
Dia mengatakan, persetujuan bersyarat itu diberikan dalam rapat Drug Control Authority (DCA) pada Jumat (1/10). Vaksin ini diproduksi oleh China’s Sinovac Life Sciences Co Ltd dan Malaysia’s Pharmaniaga Lifesciences Sdn Bhd.
“Namun, DCA merekomendasikan penggunaan Sinovac di kalangan remaja berusia 12 hingga 17 tahun, untuk saat ini, diprioritaskan pada remaja tanpa penyakit penyerta dan yang memiliki alergi atau tidak cocok untuk menerima vaksin Comirnaty,” kata Dr Noor Hisham. pernyataan tersebut, seperti dilansir Bernama.
“Ini adalah vaksin COVID-19 kedua yang disetujui untuk digunakan pada remaja setelah persetujuan serupa diberikan pada vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech pada Juni,” tambahnya.
Menurut Dr Noor Hisham, evaluasi penggunaan Sinovac di kalangan remaja dengan penyakit penyerta akan dilanjutkan setelah data yang memadai diserahkan.
Dikutip dari Berita Hari Ini anak-anak dan remaja berusia antara 12 dan 17 tahun mulai menerima suntikan COVID-19 pada 20 September dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pemerintah telah memberikan lebih dari 47 persen atau 1,49 juta orang berusia antara 12 dan 17 tahun setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 pada Kamis.
Lebih dari 86 persen populasi orang dewasa telah divaksinasi lengkap sejak program imunisasi nasional COVID-19 diluncurkan pada Februari.
Malaysia mewajibkan vaksinasi COVID-19 bagi pegawai pemerintah
Lebih dari 400.000 anak di bawah 18 tahun di Malaysia terinfeksi COVID-19 tahun ini: Khairy
Pada hari Kamis, Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan lebih dari 400.000 kasus infeksi COVID-19 yang melibatkan individu di bawah 18 tahun dilaporkan tahun ini, naik dari 12.000 kasus pada tahun 2020.
Sinovac adalah salah satu vaksin yang disetujui untuk penggunaan kondisi di antara individu berusia 18 tahun ke atas di Malaysia.
Pada bulan Juli, Kementerian Kesehatan mengatakan akan menghentikan pemberian Sinovac setelah persediaan habis.
Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri mengatakan China akan memberikan tambahan satu juta dosis vaksin Sinovac COVID-19 ke Malaysia.
IKLAN
Kontribusi itu dibuat “atas dasar persahabatan yang mendalam” antara kedua negara, katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Bernama.
“Sebelumnya, pemerintah China pada Juli 2021 menyumbangkan 500.000 dosis vaksin Sinovac untuk membantu Program Imunisasi Nasional COVID-19 Malaysia,” tambahnya.
Malaysia melaporkan 11.889 kasus COVID-19 pada hari Jumat, menjadikan total infeksi sejak pandemi menjadi lebih dari 2,2 juta.